Wajah Sumbing Tanpa Tempurung Kepala, Bantu Yasin ...
Wajah Sumbing Tanpa Tempurung Kepala, Bantu Yasin ...
“Ya Allah, kami ridho dan ikhlas menerima titipan-Mu seperti ini. Anak kami wajahnya sumbing dan terbelah, kepalanya tidak tumbuh sempurna. Ini takdir yang harus kami terima, dan kami akan merawat serta membesarkan Yasin sebaik mungkin,” ucap Ibu Irma sambil menangis.
Sejak lahir, Yasin sudah diuji dengan kondisi yang sangat langka, tanpa tempurung kepala, membuat bagian otaknya terlihat dari luar. Tak hanya itu, wajahnya terbelah (sumbing) dan jari tangan kanannya hanya empat.
Sejak dalam kandungan, Ibu Irma tak pernah tahu kondisi janinnya. Ia tak sempat menjalani USG dan hanya kontrol rutin ke bidan. Saat Yasin lahir, semua orang terkejut. Namun, sekejap kemudian rasa kasih sayang orang tua mengalahkan segalanya.
Karena kondisinya yang berat, Yasin langsung dirujuk ke rumah sakit dan harus dirawat intensif. Kini, di usianya yang belum genap 1 bulan, Yasin hampir setiap hari menangis kesakitan.
Tubuhnya rapuh, bahkan tak bisa menyusu langsung, hanya mengandalkan selang NGT agar bisa minum susu formula. Sementara otaknya yang terbuka harus terus dibasahi cairan khusus agar tetap lembap dan tidak rusak.
Sang ayah, Pak Ayi, hanya bekerja sebagai buruh jahit dengan penghasilan tak menentu. Upah yang didapat sering kali tak cukup untuk makan sehari-hari, apalagi untuk biaya kontrakan dan kebutuhan dua kakak Yasin yang masih sekolah.
Dalam waktu dekat, Yasin harus menjalani serangkaian pemeriksaan dan beberapa kali operasi besar. Biaya pengobatan, perjalanan, hingga rawat inap sangat mahal, dan tidak semua bisa ditanggung BPJS.
“Setiap kali melihat Yasin menahan sakit, hati saya hancur. Tapi saya yakin Allah akan memudahkan jalan kami. Selama masih ada tenaga, saya akan berjuang untuk kesembuhan anak kami,” ujar Pak Ayi.
Bayi sekecil Yasin tak seharusnya hidup dalam penderitaan seperti ini. Ia berhak tumbuh sehat dan merasakan kasih sayang tanpa batas, bukan hidup dalam rasa sakit.
“Kadang saya takut... kalau nanti saya tidak ada, siapa yang akan merawat Yasin? Saya hanya ingin diberi umur panjang agar bisa terus menjaga anak istimewa ini,” lirih Ibu Irma sambil menangis.
Kini, Pak Ayi terus bekerja siang malam, berjuang mengumpulkan biaya untuk pengobatan Yasin. Namun, tanpa bantuan kita, perjuangan itu akan terasa terlalu berat.
#Sahabatpeduli, begitu berat perjuangan yang sedang dihadapi oleh Yasin. Maukah sama-sama membantu meringankan beban keluarga Yasin?
Yuk, jadi bagian dari kebaikan ini dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.
