“Saya walau sudah patah-patah, saya akan terus berjuang untuk keluarga…” – Pak Hamdani
Di usia 63 tahun, Pak Hamdani masih harus memikul beban berat, bukan hanya karena pekerjaannya sebagai pemulung, tetapi juga karena hidup yang penuh ujian. Seorang pria tangguh dari Samalanga, Bireuen, yang sejak 1988 merantau ke Langsa untuk menghidupi istri dan 8 anaknya.
Namun, hidupnya berubah drastis setelah kecelakaan hebat pada 2009 yang membuatnya koma selama sebulan dan harus menjalani 12 kali transfusi darah. Sejak itu, tubuhnya lemah dan penuh ‘pen’, tapi semangatnya tak pernah padam. Ditambah lagi, di tahun 2012, rumah gubuk yang ia bangun dari hasil kerja kerasnya habis terbakar. Kini, ia tinggal di gubuk reyot di lahan sewa yang tak layak dihuni.
Setiap hari, ia berjalan kaki memikul karung penuh barang bekas dari satu tempat pembuangan sampah ke tempat lainnya hanya untuk mendapatkan Rp 10.000 sehari. Uang itulah yang ia gunakan untuk makan sekadarnya dan menyisihkan sedikit untuk keluarganya.
Teguh pada prinsipnya, Pak Hamdani menolak menjadi pengemis. Ia memilih bekerja keras meski sering dihina dan dicemooh. Namun, di balik tubuhnya yang rapuh, ada impian besar yang ia genggam erat, ia ingin keluarganya bisa hidup dengan layak dan berkecukupan.
Maukah kamu membantu mewujudkan harapan Pak Hamdani?
Berapapun yang kamu berikan, mari bersama meringankan beban Pak Hamdani agar ia dan keluarga bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan layak.
Salurkan kebaikanmu dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Disclaimer:
Bila hasil donasi melebihi target, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya dengan campaign serupa.