semakinpedui.com – Abdu Sakban, atau yang akrab disapa Sakban, adalah seorang pemuda berusia 23 tahun yang memiliki semangat juang luar biasa. Ia mengidap Pfeiffer Syndrome, sebuah kelainan genetik langka yang hanya dialami oleh 1 dari 100.000 orang di dunia. Sejak kecil, hidupnya penuh dengan tantangan, terutama setelah kehilangan kedua orang tuanya. Ayahnya meninggal saat ia berusia lima tahun, dan ibunya menyusul akibat penyakit yang sama. Meski demikian, Sakban tetap berusaha mandiri dengan berjualan sayur di desanya.
Setiap pagi, Sakban berkeliling Dusun Teungoh, Desa Lueng Sa, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur. Dengan suara khasnya yang parau, ia menawarkan dagangannya kepada warga sekitar. “Sayur-sayur! Sayuuur!”, serunya penuh semangat, tanpa mengenal lelah.
Melihat perjuangan Sakban yang luar biasa, Rumah Anak Bisa bersama komunitas Basecamp Solidaritas Indonesia menyalurkan bantuan untuknya. Pada 9 Februari 2025, bantuan berupa dana telah diberikan untuk meringankan beban hidupnya. Bantuan ini diharapkan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari serta pengobatan yang mungkin diperlukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama #temananak yang telah berkontribusi dalam penyaluran bantuan ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat balasan berlipat ganda dan menjadi ladang amal bagi kita semua.
Kisah Sakban adalah bukti nyata ketangguhan dalam menghadapi keterbatasan. Semoga bantuan ini bisa membantu Sakban dalam melanjutkan perjuangannya, serta menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap sesama.
Link video penyaluran Sakban : https://vt.tiktok.com/ZSMRqu5qj/